Saat merencanakan pembangunan hunian, salah satu komponen yang wajib diperhitungkan sejak awal adalah bahan pondasi rumah beserta total biayanya. Pondasi adalah struktur dasar yang menjaga bangunan tetap stabil, kuat, dan tidak mudah mengalami kerusakan meski terkena goncangan atau perubahan kondisi tanah.
Agar pembangunan berjalan lancar, penting untuk memahami rincian biaya per meter, jenis pondasi yang tersedia, hingga estimasi material apa saja yang dibutuhkan.
Rincian Biaya Bahan Pondasi Rumah per Meter
Secara umum, biaya pembuatan pondasi rumah berada di kisaran Rp190.000–Rp200.000 per meter, tergantung harga material di daerah masing-masing dan upah tenaga kerja. Nilai ini bisa berubah karena kualitas bahan pondasi rumah juga sangat memengaruhi total pengeluaran.
Untuk membantu Anda membuat perkiraan yang lebih akurat, berikut komponen biaya yang biasanya dihitung:
1. Daftar Bahan Pondasi Rumah
Material yang digunakan akan menentukan kekuatan serta usia bangunan. Umumnya, pondasi untuk rumah 1–2 lantai memerlukan:
| Material | Satuan | Harga Perkiraan |
| Pasir urug | m³ | Rp150.000 – Rp180.000 |
| Batu belah / batu kali | m³ | Rp750.000 – Rp850.000 |
| Semen | sak | Rp58.000 – 65.000 |
| Pasir pasang | m³ | Rp230.000 – Rp260.000 |
| Besi Beton | 8-12 mm | Rp40.000-Rp100.000 |
Harga dapat berbeda sesuai wilayah dan suplai pasar. Pemilihan bahan pondasi rumah harus mempertimbangkan kualitas, bukan hanya harga.
2. Upah Tenaga Kerja
Pembuatan pondasi membutuhkan beberapa jenis pekerja, dan upah biasanya dihitung per hari. Tidak hanya bahan pondasi rumah yang memakan biaya cukup mahal namun biaya tukang juga perlu diperhatikan. Saat ini umumnya biaya tukang harian sudah mencapai Rp100.000-Rp250.000 per hari tergantung kota masing-masing. Jumlah tenaga kerja bisa berbeda disesuaikan dengan besar kecilnya proyek.
Sistem borongan juga dapat menjadi opsi untuk mengontrol biaya, karena total biaya biasanya sudah disepakati sejak awal dan tidak bergantung pada durasi.
Jenis-Jenis Pondasi Berdasarkan Tipe Rumah

Pemilihan jenis pondasi menentukan seberapa besar kebutuhan material dan biaya pembangunan. Secara umum, pondasi rumah dibagi menjadi:
A. Pondasi Dangkal
Cocok untuk rumah 1 lantai atau bangunan ringan.
Jenisnya meliputi:
- Pondasi tapak
- Pondasi jalur
- Pondasi rakit
- Pondasi sumuran
- Pondasi umpak
- Pondasi plat beton lajur
- Pondasi strauss pile
B. Pondasi Dalam
Digunakan untuk bangunan lebih berat atau tanah dengan daya dukung rendah.
Jenisnya:
- Tiang pancang
- Piers
- Caissons
1. Rumah Tipe Minimalis Ukuran 36 m²
Untuk rumah tinggal tipe 36 yang tergolong kecil dan sederhana, kebutuhan pondasi tentu belum terlalu kompleks. Rata-rata, biaya pondasi per meternya berada di kisaran Rp2,6 jutaan, sudah termasuk material dan tenaga kerja.
Jika dijumlahkan secara keseluruhan, estimasi total biaya pondasi untuk rumah tipe 36 m² bisa mencapai sekitar Rp90 jutaan, tergantung kondisi tanah dan spesifikasi material yang digunakan. Angka ini bisa sedikit lebih tinggi jika Anda menggunakan material dengan kualitas premium atau berada di lokasi dengan harga tukang yang lebih mahal.
2. Rumah Tipe Minimalis Ukuran 150 m²
Rumah tipe 150 m² biasanya membutuhkan pondasi yang lebih kuat dan lebih panjang karena beban struktur yang ditopang juga lebih besar. Untuk tipe ini, biaya pondasi per meternya umumnya berada di kisaran Rp2,5–Rp2,7 juta.
Jika dihitung secara keseluruhan, total biaya pondasi untuk rumah seluas 150 m² bisa mencapai sekitar Rp350–Rp400 jutaan. Perbedaan nominal ini dipengaruhi oleh jenis pondasi yang digunakan, kualitas bahan bangunan, serta sistem pengerjaan (borongan atau harian).
3. Rumah Tipe Minimalis Ukuran 300 m²
Untuk rumah berukuran 300 m², kebutuhan pondasi jelas jauh lebih besar karena bangunan biasanya lebih berat, memiliki lebih banyak ruang, dan kadang dirancang untuk 2 lantai. Secara umum, biaya pondasi per meter bisa berada di kisaran Rp2,5–Rp3 juta.
Dengan ukuran bangunan yang cukup luas ini, estimasi total biaya pondasi bisa tembus di angka sekitar Rp700–Rp750 jutaan. Biaya tersebut sudah mencakup material utama seperti batu kali/beton, besi tulangan, pasir, semen, serta upah pekerja. Namun, angka ini masih bisa berubah apabila desain struktur lebih rumit atau menggunakan pondasi dalam seperti tiang pancang atau bore pile.
Dari gambaran di atas, bisa disimpulkan bahwa semakin besar ukuran rumah, semakin besar pula biaya yang harus disiapkan untuk pondasi. Meski terlihat cukup besar, pondasi adalah bagian yang tidak boleh dihemat secara berlebihan, karena menjadi penopang utama seluruh bangunan.
Jika kamu sedang merencanakan pembangunan rumah, pastikan untuk:
- Menyesuaikan tipe pondasi dengan kondisi tanah,
- Menghitung estimasi biaya per meter,
- Menyisihkan dana cadangan untuk kenaikan harga material.
Untuk estimasi biaya pondasi yang lebih akurat dan pemilihan material yang sesuai kebutuhan proyek, berbagai jenis material konstruksi berkualitas tersedia dan dapat dipesan langsung melalui distributornya. Konsultasikan kepada Tim Bahan Material untuk lebih tau detail harganya.




