Baja Ringan

Kesalahan Umum dalam Pemasangan Baja Ringan yang Sering Terjadi dan Cara Mencegahnya

Kesalahan Umum dalam Pemasangan Baja Ringan yang Sering Terjadi dan Cara Mencegahnya

Baja ringan menjadi pilihan favorit dalam dunia konstruksi modern, terutama untuk rangka atap rumah maupun bangunan komersial. Alasannya cukup jelas: material ini ringan, anti rayap, tidak mudah berkarat, dan mampu bertahan lama. Selain itu, pemasangannya relatif lebih cepat dibanding kayu atau baja konvensional.

Namun, di balik semua keunggulannya, masih banyak terjadi kesalahan dalam pemasangan baja ringan yang justru dapat mengurangi kekuatannya. Alih-alih memberikan keamanan dan kenyamanan, kesalahan ini bisa menyebabkan atap cepat rusak, mudah bocor, hingga membahayakan penghuni. Agar tidak salah langkah, berikut ulasan mengenai kesalahan umum dalam pemasangan baja ringan yang wajib Anda ketahui beserta cara pencegahannya.

 

Kesalahan Umum dalam Pemasangan Baja Ringan yang Sering Terjadi dan Cara Mencegahnya (3)

  1. Mengabaikan Perencanaan dan Perhitungan Desain

Kesalahan paling mendasar adalah tidak menggunakan perhitungan teknis yang tepat. Banyak orang tergesa-gesa memasang rangka baja ringan tanpa gambar kerja atau desain profesional. Padahal, setiap rumah memiliki ukuran, bentuk atap, dan beban berbeda. Tanpa perhitungan matang, struktur rangka bisa salah arah, tidak seimbang, bahkan gagal menopang beban penutup atap.

Solusi: Pastikan pemasangan baja ringan selalu berpedoman pada gambar kerja yang dibuat oleh tenaga ahli. Gunakan software desain atau konsultasikan dengan arsitek maupun kontraktor berpengalaman.

 

  1. Memilih Material dengan Kualitas Rendah

Godaan harga murah sering membuat pemilik rumah memilih baja ringan tipis dan tidak berstandar SNI. Padahal, kualitas material sangat menentukan umur pakai rangka atap. Baja ringan yang terlalu tipis lebih mudah melengkung, patah, bahkan keropos jika lapisan pelindungnya tidak sesuai standar.

Solusi: Pilih material baja ringan yang sudah bersertifikat SNI dengan ketebalan minimal 0,75 mm untuk kuda-kuda. Jangan mudah tergiur harga miring tanpa jaminan mutu.

 

Kesalahan Umum dalam Pemasangan Baja Ringan yang Sering Terjadi dan Cara Mencegahnya (4)

  1. Pemasangan Sekrup yang Tidak Tepat

Sekrup adalah pengikat utama antar rangka baja ringan. Namun, banyak kesalahan terjadi saat pemasangan, misalnya sekrup dipasang miring, jumlahnya kurang, atau bahkan tidak sesuai titik sambungan. Kesalahan kecil ini bisa berdampak besar karena membuat rangka tidak presisi dan mudah bergeser.

Solusi: Gunakan sekrup khusus baja ringan (self-drilling screw) yang sesuai standar. Pastikan posisi lurus, jumlah cukup, dan terpasang kuat di titik yang sudah ditentukan.

 

  1. Jarak Antar Rangka Tidak Sesuai Standar

Kesalahan lain yang sering ditemukan adalah jarak antar kuda-kuda maupun reng terlalu lebar atau terlalu rapat. Jarak yang tidak sesuai akan mengurangi kekuatan struktur dan bisa menyebabkan atap melendut, terutama saat menahan beban hujan atau angin kencang.

Solusi: Ikuti standar jarak pemasangan, misalnya reng sekitar 60–80 cm dan kuda-kuda sekitar 120 cm, tergantung jenis atap yang digunakan.

 

  1. Mengabaikan Perlindungan Terhadap Karat

Baja ringan sudah dilapisi zinc atau aluminium-zinc untuk mencegah korosi. Namun, saat proses pemotongan atau pemasangan, sering kali lapisan pelindung tergores sehingga meninggalkan area terbuka. Jika dibiarkan, bagian ini akan mudah berkarat dan mengurangi kekuatan rangka.

Solusi: Gunakan alat pemotong yang tepat dan hindari goresan pada permukaan baja ringan. Bila ada bagian yang terbuka, segera tutup dengan cat atau lapisan pelindung tambahan.

 

  1. Rangka Tidak Lurus dan Rata

Rangka baja ringan yang dipasang miring atau tidak rata akan menimbulkan banyak masalah. Selain membuat atap terlihat bergelombang, hal ini juga mempersulit pemasangan genteng atau penutup atap lainnya. Pada akhirnya, risiko kebocoran menjadi lebih besar.

Solusi: Gunakan waterpass atau alat bantu pengukur agar rangka benar-benar lurus dan rata. Jangan terburu-buru menyelesaikan pemasangan tanpa pengecekan detail.

 

  1. Tidak Memperhitungkan Beban Tambahan

Banyak pemasang hanya menghitung beban atap tanpa memperhatikan beban tambahan seperti plafon, lampu, atau instalasi listrik yang digantung di rangka. Akibatnya, rangka bisa melengkung atau bahkan patah karena beban melebihi kapasitas.

Solusi: Hitung beban keseluruhan sejak awal, termasuk aksesoris tambahan. Gunakan baja ringan dengan spesifikasi lebih tinggi bila beban cukup besar.

 

  1. Menggunakan Tenaga Pemasang yang Kurang Ahli

Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah mempercayakan pemasangan pada tukang yang belum berpengalaman. Baja ringan memang terlihat sederhana, tetapi membutuhkan keterampilan khusus. Tanpa pengalaman, risiko kesalahan teknis akan semakin besar.

Solusi: Pilih tenaga pemasang bersertifikat atau yang memiliki portofolio pekerjaan jelas. Jangan ragu untuk meminta rekomendasi dari kontraktor terpercaya.

 

Kesalahan Umum dalam Pemasangan Baja Ringan yang Sering Terjadi dan Cara Mencegahnya (2)

Kesimpulan

Pemasangan baja ringan yang tepat membutuhkan perencanaan matang, material berkualitas, serta tenaga ahli berpengalaman. Kesalahan kecil seperti sambungan tidak presisi atau jarak reng tidak sesuai bisa berakibat fatal pada kekuatan bangunan. Dengan menghindari kesalahan umum di atas, Anda bisa memastikan rangka atap baja ringan tetap kokoh, aman, dan tahan lama.

Baja ringan bukan sekadar material pengganti kayu, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kenyamanan hunian Anda. Kunjungi website www.bahanmaterial.com yang pasti terpercaya dan terjamin kualitasnya dan informasi lebih lanjuk klik disini Yaaa….

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.