Mortar

Masalah Retak di Dinding? Bisa Jadi Karena Mortar yang Salah!

Masalah Retak di Dinding Bisa Jadi Karena Mortar yang Salah

Retakan pada dinding rumah memang sering dianggap sebagai hal sepele. Banyak orang mengira retak tersebut hanya akibat cuaca atau usia bangunan. Padahal, salah satu penyebab utama yang sering luput dari perhatian adalah penggunaan mortar yang tidak tepat. Jika tidak ditangani dengan benar, masalah ini bisa berkembang menjadi kerusakan struktural yang lebih serius. Jadi SobatBems perlu pahami beberapa hal berikut.

Apa Itu Mortar?

Mortar adalah campuran bahan pengikat—biasanya semen, pasir, dan air—yang digunakan untuk merekatkan batu bata, batako, atau elemen bangunan lainnya. Mortar yang baik berfungsi sebagai “lem” yang kuat dan fleksibel. Namun, jika campurannya tidak sesuai standar atau kualitas bahannya rendah, maka daya rekat dan daya lenturnya akan terganggu.

Kenapa Mortar yang Salah Bisa Menyebabkan Retak?

Penggunaan mortar yang salah bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti:

  1. Penyusutan Berlebih
    Mortar dengan kadar air terlalu tinggi akan mengalami penyusutan saat mengering. Hal ini bisa menyebabkan tegangan tarik pada dinding, sehingga muncul retakan.
  2. Komposisi Tidak Seimbang
    Jika perbandingan antara semen dan pasir tidak sesuai, mortar bisa menjadi terlalu rapuh atau terlalu keras. Mortar yang terlalu keras justru tidak bisa mengikuti pergerakan alami bangunan, yang akhirnya memicu retakan.
  3. Kualitas Bahan Buruk
    Penggunaan pasir yang tidak bersih atau semen kadaluwarsa bisa melemahkan daya rekat mortar. Akibatnya, dinding menjadi rentan terhadap keretakan, bahkan hanya karena getaran ringan atau perubahan suhu.
  4. Teknik Pengerjaan yang Kurang Tepat
    Pemasangan batu bata atau batako yang tidak rapi dan tidak konsisten dalam ketebalan mortar juga bisa memicu retakan karena distribusi beban yang tidak merata.

Jenis Retakan yang Harus Diwaspadai

Tidak semua retakan sama. Berikut beberapa jenis retakan yang sering muncul karena masalah mortar:

  • Retak rambut (hairline cracks): tipis dan sering muncul di sudut atau permukaan plesteran. Ini bisa jadi tanda awal masalah pada mortar.
  • Retak diagonal: bisa menunjukkan adanya pergerakan struktural yang tidak tertopang dengan baik oleh mortar.
  • Retak memanjang di sambungan bata: ini sering terjadi jika mortar gagal merekat dengan baik antara satu batu bata dan lainnya.

Solusi: Gunakan Mortar Berkualitas dan Aplikator Profesional

Untuk mencegah retakan akibat mortar, penting untuk:

  • Gunakan mortar instan berkualitas yang sudah diformulasikan dengan komposisi tepat.
  • Pastikan kadar air sesuai saat pencampuran.
  • Pilih pasir yang bersih dan tidak mengandung tanah liat atau lumpur.
  • Gunakan jasa tukang berpengalaman yang memahami teknik aplikasi mortar dengan benar.
  • SobatBems bisa mengunjungi www.bahanmaterial.com untuk mendapatkan mortar berkualitas dengan harga terjangkau.

Masalah Retak di Dinding Bisa Jadi Karena Mortar yang Salah

Retakan di dinding bukan hanya masalah estetika—bisa jadi itu tanda awal dari kesalahan struktural yang lebih besar. Dan salah satu biang kerok yang sering diabaikan adalah mortar. Maka dari itu, jangan asal pilih! Gunakan bahan bangunan berkualitas dan aplikasikan dengan benar untuk hasil yang tahan lama dan bebas retak. Klik disini untuk mendapatkan bahan bangunan berkualitas lainnya.

Posting Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.