
Trik Ngaduk Semen Biar Nggak Cepat Retak (2)
Semen jadi bahan utama dalam bangunan, mulai dari pasang bata, bikin sloof, sampai plester dinding. Tapi sering kejadian, hasil akhir dari adukan semen malah gampang retak, apalagi di bagian permukaan. Padahal, kerjaan udah rapi dan kuat. Nah, penyebab utama dari masalah itu sering kali karena cara ngaduk semen yang kurang pas. Sobatbems untuk trik sederhana biar adukan semen nggak gampang retak dan hasil kerjaan tetap awet simak berikut ini:
- Perbandingan Campuran Harus Pas
Banyak tukang pakai sistem kira-kira waktu ngaduk semen, padahal ini bisa jadi masalah. Campuran yang terlalu banyak pasir atau terlalu sedikit air bisa bikin semen gampang retak, umumnya campuran ideal untuk adukan plester atau pasangan bata adalah:
- 1 bagian semen
- 4 bagian pasir
- Air secukupnya (jangan kebanyakan!)
Kalau buat struktur beton, biasanya:
- 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil
- Lebih baik ukur pakai ember atau sekop biar hasil adukannya konsisten.
- Pakai Pasir yang Bersih dan Kering
Pasir yang kotor, bercampur tanah atau lumpur, bisa bikin ikatan antara semen dan pasir jadi lemah. Akibatnya, plester atau adukan cepat retak setelah kering. Pastikan pasir yang dipakai dicuci atau disaring dulu dari kotoran.
- Air Jangan Terlalu Banyak
Adukan yang terlalu encer memang lebih gampang diratakan, tapi justru bikin kekuatan semen berkurang. Saat airnya menguap, permukaan bisa menyusut dan muncullah retakan. Gunakan air secukupnya, adonan harus kalis dan nggak terlalu cair.
- Aduk Sampai Merata
Waktu ngaduk semen, pastikan semua bahan tercampur merata. Kalau adukan masih ada bagian yang terlalu basah atau terlalu kering, itu bisa jadi penyebab retakan. Aduk minimal 5–10 menit sampai warnanya merata dan teksturnya lembut.Kalau pakai molen, pastikan putaran nggak terlalu cepat dan campuran masuk urutannya: air dulu sedikit, baru semen dan pasir.
- Basahi Permukaan Sebelum Plester
Banyak yang lupa, tembok atau bata yang terlalu kering bisa menyerap air dari adukan semen. Akibatnya, adukan jadi cepat kering sebelum mengikat sempurna, dan muncullah retakan. Sebaiknya, siram dulu permukaan tembok dengan air sebelum diplester.
- Lindungi dari Panas dan Angin Kencang
Setelah diplester, jangan langsung dibiarkan kena panas matahari atau angin kencang. Ini bisa bikin pengeringan terlalu cepat dan hasilnya retak. Tutup plesteran pakai terpal, karung basah, atau siram air selama beberapa hari agar tetap lembap.
Ngaduk semen kelihatannya gampang, tapi kalau asal-asalan, hasilnya bisa cepat rusak. Dengan campuran yang pas, bahan yang bersih, dan teknik yang tepat, hasil bangunan jadi lebih kuat dan tahan lama. Ingat, kualitas kerja bukan cuma dari tukangnya, tapi juga dari cara kerja dan bahan yang dipakai. Semoga trik di atas bermanfaat buat kamu yang kerja di proyek bangunan! Mau tips lainnya soal bahan bangunan? Simak di blog bahan material.