
Trik Urutan Belanja Bahan Bangunan Rumah Biar Nggak Salah Langkah (2)
Halo SobatBems,
Bangun rumah itu bukan cuma soal desain dan tukang, tapi juga soal strategi belanja bahan bangunan yang benar. Salah urutan belanja bisa bikin bahan numpuk nggak kepakai, proyek jadi molor, atau bahkan rusak karena disimpan terlalu lama.
Nah, buat SobatBems yang sedang bersiap membangun rumah dari nol atau renovasi besar-besaran, berikut ini adalah
Tips & trik urutan belanja bahan bangunan yang tepat agar pembangunan bisa berjalan efisien, hemat, dan minim hambatan.
1. Mulai dari Struktur Dasar: Semen, Besi Beton, dan Batu
Langkah pertama yang wajib dipenuhi adalah kebutuhan untuk pondasi dan struktur dasar. Ini meliputi:
Semen berkualitas seperti Semen Gresik
Besi beton bersertifikat SNI
Pasir dan batu kali
Ketiga bahan ini sebaiknya dibeli lebih dulu karena akan digunakan sejak hari pertama pembangunan. Pastikan SobatBems menyimpannya di tempat kering agar tidak rusak sebelum digunakan.
2. Lanjutkan ke Material Dinding dan Plester
Setelah pondasi dan struktur berdiri, baru SobatBems lanjut ke material dinding seperti:
Bata ringan, yang ringan dan cepat dipasang
Mortar instan untuk perekat dan plester dinding
Acian instan untuk hasil akhir yang halus dan cepat dicat
Karena bahan ini mudah kotor atau rusak jika disimpan terlalu lama, sebaiknya dibeli saat pekerjaan dinding akan dimulai.
3. Atap dan Kusen Setelah Struktur Atas Siap
Material seperti rangka baja ringan dan genteng metal bisa dibeli setelah struktur lantai atas selesai. Termasuk juga kusen pintu dan jendela yang harus disesuaikan dengan ukuran aktual lapangan.
Membeli terlalu awal bisa berisiko ukurannya tidak cocok, apalagi jika masih ada perubahan desain saat proses berjalan.
4. Finishing dan Interior: Keramik, Cat, Nat
Tahap akhir pembangunan adalah pekerjaan finishing, yang berarti:
Keramik dan granit untuk lantai dan dinding
Nat premium yang tahan lembap dan jamur
Cat dinding, plafon, dan pelapis lainnya
Karena sifatnya lebih sensitif dan cepat rusak jika tidak disimpan dengan benar, belanja bahan finishing sebaiknya dilakukan paling akhir dan berdasarkan kebutuhan yang sudah pasti.
5. Beli Secara Bertahap, Tapi Terencana
SobatBems tidak harus belanja semua bahan sekaligus. Tapi penting untuk membuat daftar kebutuhan per tahap pekerjaan, dan mencicil belanja sesuai progres di lapangan. Ini akan membantu menghindari overbudget dan penumpukan barang.
Dan yang terpenting, selalu beli dari toko bangunan terpercaya atau distributor resmi. Produk dari jaringan Semen Indonesia misalnya, sudah terbukti di berbagai proyek dan bisa jadi pilihan aman dari struktur sampai finishing.
Kesimpulan:
Belanja bahan bangunan tanpa perencanaan itu seperti masak tanpa resep. Bisa jadi selesai, tapi hasilnya sering tidak maksimal dan boros. Dengan memahami urutan yang tepat, SobatBems bisa menghindari banyak kesalahan umum dalam proses pembangunan.
Mulai dari struktur hingga sentuhan akhir, pastikan semua bahan yang digunakan berasal dari sumber terpercaya. Karena membangun rumah itu soal keputusan cerdas di setiap tahapnya.